JOGJA GUMREGAH : Ada Apa dengan Jogja ?
10.25gambar 1. |
Jogja Gumregah. Akhir-akhir ini dua kata tersebut sangat familiar bagi warga Yogyakarta. Jogja Gumregah berkaitan erat dengan beberapa icon di atas. Ada apa dengan Jogja? Sabtu, 7 Maret 2015 akan menjadi hari bersejarah
bagi Kota Yogyakarta yang istimewa.
Pasalnya di hari tersebut akan diadakan serangkaian acara terkait dengan Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta, diantaranya akan ada kirab budaya, pidato Sri Sultan Hamengkubuwono X serta peluncuran citizen branding Yogyakarta yang terbaru.
Pasalnya di hari tersebut akan diadakan serangkaian acara terkait dengan Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta, diantaranya akan ada kirab budaya, pidato Sri Sultan Hamengkubuwono X serta peluncuran citizen branding Yogyakarta yang terbaru.
Kirab
budaya
Peluncuran citizen branding akan dimeriahkan oleh pawai kebudayaan yang dimulai dari Taman Abu Bakar Ali hingga Pagelaran Keraton. Kirab
budaya akan diikuti oleh 3.500 peserta yang berasal dari pelbagai komunitas
seni di kabupaten di Yogyakarta. Selain komunitas seni, marching band, bregada
rakyat dan berbagai elemen masyarakat turut hadir menggelorakan
semangat baru yang sarat makna bagi Yogyakarta tercinta.
7
Maret
Tanggal 7 Maret
tidaklah secara acak dipilih para penggagas untuk mengumumkan peluncuran brand baru. Tim 11 mengusulkan tanggal 1
atau 8 Maret sebagai tanggal peluncuran brand
baru. Namun, Sri Sultan mengusulkan tanggal 7 Maret karena tanggal tersebut
bertepatan dengan sultan jumeneng nata.
Akhirnya dipilihlah 7 Maret sebagai hari istimewa untuk meluncurkan jogja
istimewa.
gambar 2. |
The
Brand : jogja istimewa
Pada
5 Februari 2015, Tim 11 telah mengumumkan logo dan tagline Yogyakarta yang baru didepan Sultan, Walikota, dan jajarannya di Kepatihan. Setelah melalui proses urun rembug yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, “jogja istimewa”
terpilih menjadi tagline baru
menggantikan Jogja Never Ending Asia
yang telah berumur 13 tahun. “Istimewa” digadang-gadang menjadi pengganti “Never Ending Asia” karena dianggap
lebih tepat menggambarkan jiwa Yogyakarta di masa kini.
Tulisan Never Ending Asia yang dahulu berwarna hijau diganti dengan tulisan jogja istimewa berwarna
merah bata dan latar belakang putih. Merah bata merupakan warna khas dari Keraton
Yogyakarta melambangkan gerakan rakyat yang penuh dengan semangat, gumregah, dan istimewa. Perpaduan
warna merah dan putih merupakan wujud nasionalisme dan cinta tanah air, Indonesia.
Jika kita cermati, font yang digunakan dalam logo baru merupakan penyederhanaan
dari aksara jawa, Hanacaraka. Hal ini
merupakan harapan agar setiap tindak tanduk yang dilakukan selalu berlandaskan
nafas kebudayaan. Huruf yang tidak capital
melambangkan sifat egaliter, persaudaraan dan kesederajatan dalam masyarakat.
Kata istimewa dapat diartikan sebagai kata
sifat dari suatu hal yang luar biasa dan lain daripada yang lain. Hal ini
adalah harapan bagi Yogyakarta supaya memiliki semangat untuk menjadi lebih
baik dari kemarin dan memiliki kekhasan yang tidak tergerus oleh arus jaman. Brand jogja istimewa baiknya tidak hanya
menjadi brand semata di hari peluncuran,
namun alangkah dahsyatnya apabila dapat dijiwai sebagai pusaka bagi kehidupan
masyarakat dimasa kini dan dimasa depan.
gambar 3. |
Terlepas
dari seluruh makna yang amat filosofis dan bernilai luhur, saya sangat kagum
dengan proses rebranding Yogyakarta. Dibalik
brand jogja istimewa dan perhelatan
Jogja Gumregah, ada satu konsep penting yang sungguh dibangun dalam kehidupan
bermasyarakat. Adalah sense of belonging,
konsep dari rasa memiliki akan sesuatu. Sederhana memang, namun konsep tersebut
jelas terlihat dari cara pemerintah dan penggagas rebranding yang melibatkan partisipasi rakyat dalam membuat brand baru dan memeriahkan kirab budaya.
Website
http://urunrembugjogja.com/ adalah salah
satu sarana yang telah memunculkan partisipasi warga Yogyakarta. Warga diberi
suatu wadah untuk turut serta memberikan aspirasi dengan cara mengirimkan usul
tagline dan logo baru untuk. Usul terbaik akan mendapatkan hadiah berupa uang
tunai. Tak hanya itu, di hari peluncuran brand
pemerintah memberdayakan komunitas lokal untuk memeriahkan perhelatan akbar
ini. Tidak perlu mengundang artis papan atas, namun memberi wadah bagi kearifan
lokal yang berkelas.
Bagi
saya, rangkaian kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membina hubungan
baik dengan masyarakatnya. Boleh jadi hal ini merupakan salah satu cara ampuh yang dapat merekatkan rasa paseduluran masyarakat dan meningkatkan rasa cinta masyarakat pada Yogyakarta. Semoga hal
ini dapat menginspirasi warga dikota-kota lainnya.
sumber gambar :
gambar 1. http://youthyakarta.com/wp-content/uploads/2015/02/logo-baru-jogja.jpg
gambar 2. http://majalahdesain.com/wp-content/uploads/2015/02/logo-baru-jogja-istimewa.png
gambar 3. https://ahmedtsar.files.wordpress.com/2015/03/pisowanan-agung-rakyat-jogja-istimewa.jpg
FLAVIA DOMITILLA SARASWATI
4 komentar
Mantaaapp Sarass!ini dia yang dinanti! Jogja Istimewa!
BalasHapusKeren, jogja istimewa :))
BalasHapuskapan2 kita wawancara ke narasumber yang bisa ngasih tau lebih banyak tentang budaya jogja yuk!!
BalasHapusyukk. bisa dikondisikan pey :)
Hapus