Kota Semarang telah memasuki usia ke 470 tahun pada tanggal 2 Mei lalu. Beragam kegiatan telah dilaksanakan untuk menyambut dan merayakan pergantian usia Kota Lumpia ini, Semarang Night Carnival salah satunya.
Tahun 2017 merupakan kali ke tujuh SNC di gelar. Perhelatan yang digelar tanggal 6 Mei lalu mengangkat tema Paras Semarang. Paras Semarang menampilkan 4 kearifan lokal yang tentunya Semarang banget, yaitu Burung Blekok, Bunga Sepatu, kuliner Kota Semarang dan Lampion. Dengan menggenakan kostum yang megah dan meriah para peserta berjalan dari titik 0 (gedung keuangan negara) yang telah dihias sedemikian meriah dengan payung dan lampion hingga Balaikota Semarang.
 |
| peserta defile burung blekok |
Para peserta terlihat sangat anggun dan menawan menggenakan kostum burung blekok. Apa sih burung blekok itu? Burung blekok merupakan sebutan untuk burung kuntul . Jika teman-teman pergi ke sekitar Benteng Raiders di daerah Srondol Kota Semarang, maka kalian akan melihat banyak burung blekok yang hinggap di pohon.
 |
| peserta defile bunga sepatu |
Para peserta menggenakan kostum bunga sepatu yang khas Kota Semarang.
 |
| peserta defile kuliner |
 |
peserta defile lampion
|
 |
| peserta dari Taiwan |
 |
| Denok Kenang Kota Semarang berpartisipasi dalam SNC 2017 |
 |
| After Carnaval |
Sebagai warga Kota Semarang, besar harapan saya agar perhelatan tersebut tidak hanya dimaknai acara seremonial semata. Di waktu yang akan datang, karnaval dapat dikemas dengan lebih unik dan menarik untuk menarik kunjungan wisatawan. Sebuah peluang emas yang dapat mendatangkan multiplier effect bagi Kota Semarang. Kedatangan wisatawan dapat menggerakkan perekonomian suatu daerah karena wisatawan akan membelanjakan uang untuk hotel, transportasi, makan, dsb, Uang yang masuk ke hotel akan digunakan untuk banyak hal, salah satunya membayar gaji pegawai. Selanjutnya uang tersebut akan dibelanjakan pegawai untuk memenuhi kebutuhan. Sebuah peluang sayang jika dilewatkan bukan.
Dirgahayu Kota Semarang!
